Selasa, Juni 24, 2008

Sunday morning story (part 1)

hari minggu atau hari libur ibukku biasanya pergi ke pasar tradisional deket rumah(kalau pas ga capek siii), pasar prambanan tepatnya. dan pagi itu karena lagi gada kegiatan aku ikut. jadi inget jaman kecil dulu kan paling seneng ikut ibu ke pasar...:p tus minta ini itu...jajan pasar..(kok gedenya keset???hehe :p).
namanya pasar tradisional, tawarmenawar harga dipastikan ada di setiap transaksi, walopun ada beberapa penjual yg sudah menetapkan harga pas. tapi buat basabasi...dan justru itulah yang membuat suasana pasar tradisional hidup. dengan tawar menawar, guyon (red:becandaan), dan ramah tamah seakan sudah saling mengenal. beda banget ma pasar modern (red:swalayan) yang tanpa babibu, ambil barang, bayar dan pergi...hemh....kultur indonesia sudah mulai meluntur rupanya....
kembali ke pasar tradisional,,di pasar tradisional yang jualan ada di mana2, mulai dari yang sudah di tata di dalem (walo tata letaknya simpangsiur gitu, sumpah aku yg orang sini ja masi dibuat pusing, gampang lupa), sampe yang jualan di pinggiran, atau di tengah jalan nawarin sayuran. juga mpe di pinggiran terminal (deket terminal soalnya), orang pada lalu lalang rela desak2an sekedar melihat, mengantarkan barang (red:kuli), selebihnya banyak orang belanja, sedikit copet2 berkeliaran (emg ga keliatan si copet pa bukan, tapi bisa dipastikan -->ada), bahkan juga da pengamen segala...
waktu itu ibukku beli sayur kangkung ke seorang mbah-mbah tua
"mbah kangkune pintenan??" (red: mbah. kangkungnya berapaan??), tanya ibukku
"rongatus rong unting" (duaratus rupiah dua ikat), jawab si embah..
"mosok cilik2 ngono rongatus entuk loro...duaratus telu yo mbah.."(masa kecil2 gitu duaratus rupiah dapat dua, duaratus tiga iket ya mbah..), pinta ibukku dengan senyum plus guyonan khas desa..(hehe...bahasanya euy)
"yowes.." (yaudah), jawab si embah,,,,
jadilah ijabkabul pembelian, ibukku beli sayur kangkung 3 iket=200rupiah....
????
200rupian coba???dapet apa coba di jaman sekarang nii..padahal jumlah barang jualan yang dibawa si embah ga terlalu banyak. tak taksir kalaupun laku semua juga 10ribu ga nyampai, masyaAllah....
mana harga2 pada naek gara2 BBM di naikkin,,,ga bisa ngebayangin gimana kehidupan mereka di rumah....

aku melihat dengan mata kepala sendiri gimana susahnya mencari sekeping uang di luar sana.
aku belajar dari melihat dan mendengar, lalu bersyukur...
lalu...aku jadi bingung....
.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar