Minggu, Agustus 09, 2009

Kiskendo Cave and Seplawan Cave

Piknik kali ini tak usah jauh-jauh dari rumah dan tak memerlukan waktu yang luama untuk mencapainya, huehuehue...
Mengingat keadaan ekonomi sedang tidak begitu membaik akan tetapi kebutuhan akan piknik alias refreshing tidak bisa untuk tidak dilakukan. Jadi apalah daya, tak ada rotan akar pun jadi, tak bisa keluar kota yang dekat2 pun jadi..halah..opo to ya..Jadi kali ini kita putuskan ke goa-goa di salah satu sudut perbukitan menoreh, dan ke salah duanya, goa kiskendo dan goa seplawan.
Goa Kiskendo dan Goa Seplawan berada di daerah barat kota Jogjakarta. Goa Kiskendo masih masuk wilayah Jogjakarta Kabupaten Kulonprogo, sedangkan Goa Seplawan berada di desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo Jateng. Perjalanan menuju ke dua goa ini memang dilakukan di dua hari yang berbeda karena keterbatasan waktu. Pagi kerja dan siang jalan2 :) selagi bisa dan ada waktu kenapa engga ;p
Perjalanan pertama adalah ke Goa Kiskendo di daerah Kulonprogo. Sayang pada waktu itu lupa bawa kamera sehingga tidak bisa mengabadikan pesona indahnya alam di daerah ini dan goanya. Kami melewati daerah Godean terus ke barat dan menaik. Jalannya emang menaik sekali karena goa ini berada di wilayah bentang pegunungan Menoreh sehingga naik turun diiringi jurang di kanan atau di kiri adalah pemandangan yang akan kita temui ketika menuju ke sana. Saat menaik (bagi yang mbonceng) coba sesekali memandang arah belakang, abaikan ngerinya jalanan tetapi lihatlah jauh ke belakang, akan terlihat pemandangan kota Jogjakarta yang wwoooowww banget...sumpe deh..
setelah naik-menaik dan belok membelok, hanya dalam jarak tempuh kurang lebih 1,5 jam dari kota Jogja maka kita akan menemui plang kecil bertuliskan "goa Kiskendo" yang pada saat kami datang sangat sepi sekali tanpa pengunjung, hanya ada beberapa penduduk yang memanfaatkan toilet untuk mandi, cuci baju, dll (waktu itu kami datang jam 1/2 3 sore sampai sana). Tidak ada tukang karcis (yang jaga) ataupun tukang parkir. Sebagai gambaran tempat parkir di sana luas dan nyaman, jalan menuju ke sini pun sudah teraspal bagus dan bisa dilewati mobil (dengan persneling 1 tentu saja).
Masuk ke taman dengan jalan menuju ke arah lembah adalah jalan menuju ke goa Kiskendo ini. Sayangnya karena (mungkin) sudah sore dan (mungkin) bukan hari libur maka tidak ada pawang atau tukang yang anter masuk untuk menjelajah di wilayah dalam goa kiskendo ini. Pintu menuju goa ditutup dengan pagar rantai besi. Sepertinya ada unsur keramat dalam goa ini, jadi inget goa Jaran di wilayah dieng yang juga tidak boleh untuk dimasuki (dikunjungi). Sehingga kami hanya menikmati keindahan alam, taman, dan hutan pinus di sekitar goa ini. Terdapat relief didinding dekat goa, gambarnya adalah kera-kera, mungkin Subali-Sugriwa kali ya, sayang kami belum bisa menterjemahkan,huhuhhu.. Di sana terdapat ruang pendapa yg cukup luas untuk melakukan suatu pertemuan, juga area taman yang bisa dijadikan ajang outbound, hohoho...agak naik terdapat gardu pandang untuk melihat Jogja dari atas. Namun sekali lagi sayang, sepertinya keberadaan tempat wisata ini tidak terurus dengan baik. Padahal tempat ini sangat bagus dan potensial untuk dikembangkan, mengingat keberadaan goa ini juga dekat dengan goa-goa lainnya, misalnya goa Seplawan yang tidak jauh dari tempat ini.
Perjalanan hari selanjutnya adalah menuju ke goa Seplawan. Kalau kemaren kami berangkat dari kota Jogja ke arah Godean ke barat, kali ini kami lewat arah selatan, yaitu dari Wates (karena kami menginginkan mendapat pemandangan yg berbeda ^^). Dari perjalanan kami ini kami menyadari bahwa jalan dari arah Godean ke barat ternyata lebih mudah dan lebih mulus aspalannya, hehe, cuman kalau berangkat dari arah ini kami bisa melewati dan melihat pemandangan Gunung Kelir dengan jelas. Itu sebuah bukit berwarna putih yang tinggi menjulang seperti kelir (geber wayang) yang menurut mitos bahwa gunung itu sebenarnya memang kelir wayang (kain putih yang dipake pas pertunjukan wayang), sehingga ada mitos di desa itu bahwa di sana tidak boleh diadakan pertunjukan wayang. Dan kalau dilanggar yaaa, kami tidak tau apa yang akan terjadi, hehe...
Ternyata jalan dari arah selatan ini tembusnya adalah pertigaan jalan setelah goa Kiskendo (kalo dari arah timur), ditandai dengan adanya sekumpulan pohon pinus di daerah ini yang tinggi2. Nah dari arah selatan ini kalau ke kanan adalah arah ke goa Kiskendo lurus ke Jogja, kami menuju arah kiri, arah purworejo. Kita belok kiri ke arah Seplawan. Jalan menuju goa Seplawan ternyata "baguuus" banget, offroad mantapp ;p
naek naek berliku, malah beberapa ada yang tidak beraspal alias berbatu and berkerikil. Tetapi lelah dan menyenangkannya perjalanan itu terbayar dengan pemandangan yang ehemm..ketika sampai di area wisata ini. Cukup dengan retribusi IDR1000 kita bisa menikmati semua potensi di zona ini. Baik itu goa, taman, situs, pemandangan, areal parkir, musola, warung, hemm..palagi ya..hee..dll lah..
Ketika mau masuk ke wilayah goa kita akan melihat replika patung Siwa-Parwati dalam ukuran besar yang konon katanya sebenarnya patung ini ditemukan di salah satu ceruk goa dan berupa patung emas 22 karat setinggi 9 cm, yang asli di bawa ke Museum Nasional di Jakarta.
patung siwa-parwati replika (aslinya emas 22 karat)

katanya ceruk goa tempat ditemuin tu patung

taman di dekat goa

Setelah melihat-lihat taman dan memasuki wilayah goa yang gelaap banget, ternyata kita harus bilang sama yang jaga untuk menghidupkan lampu di dalam goa agar kita bisa menikmati wisata jelajah goa ini. wow...
Ketika memasuki relung goa bawah tanah ini kesan pertama adalah dingin, baru masuk lebih kurang 2 meter ternyata air sungai dari mata air asli menghadang, jadi pakailah celana pendek atau gulung celana panjangmu dan lepas sepatu serta sandalmu karena kita akan melakukan susur goa. Oia jangan pake baju yang bagus, tar ndak kotor, muehehe..
Seetelah melewati air setinggi lutut kita akan naik ke dalam goa yang ternyata sangat basah dan bertanah lempung, watch out ur way!! ati2 kepleset!! hehe..
Ternyata goa yg dingin ini bisa membuat kita cukup berkeringat karena olaharaga dalam perjalanannya, sudah licin, naik turun, melewati genangan air, kehujanan air dari atas juga harus jeli melihat jalan, karena meskipun terdapat lampu penerangan tetapi ternyata keadaan goa yang amat gelap tidak bisa terkhianati,,hohohoo...tetapi stalagtit2 di dalamnya cukup menghibur dan ornamen2 ga jelas terbaca di tembok sepertinya memberikan cerita tersendiri dalam perjalanan kami ini. Setelah kurang lebih setengah jam berjalan menuju ke dalam ternyata perjalanan kami berakhir di sebuah ujung yang...berlubang luas dan dalaaaam banget kayak sumur...jadi inget film Journey to The World, di mana di cerita film itu ada sebuah sumur dalem gua yang daleeem banget dan menghantarkan kita ke dunia lain, hohohoho...efek2 film yg terbawa.
Setelah itu kami kembali menuju pintu keluar diiringi dengan perjalanan ga penting pengen coba ceruk2 goa yang sangat banyak itu. Ternyata ceruk2 goa itu juga adalah perjalanan lain ke tempat yang ga tau kita tuju, karena dari salah satu ceruk goa yang sempit yang kami masuki ternyata semakin ke dalam jalannya semakin cempit dan brrr....hahaha,,,
yasudah kami kembali ke atas bumi...
huaaah,,,perjalanan yang menyenangkan.
masuk langsung disambut air setinggi lutut, hehe

perjalanan penuh air, lempung, dan hujan, hihihi, tapi senaang :)

salah satu stalagtitnya

Setelah mengembalikan energi kami ke atas menuju ke arah situs. Disana terdapat sebuh situs lingga-yoni yang aku ga ngerti bentuknya tetapi konon katanya lingga-yoni berupa alu-lesung yang menggambarkan pria-wanita. Gubug yang menaungi itu di depannya terdapat bebatuan aneh (eem..apa situs juga ya..hehe..ga tau).
ini situsnya, dalam gubug ada lingga-yoni tadi

Dan terakir kami menuju ke menara pandang dengan menaiki bukit (lagi). Terdapat tiga menara pandang dengan satu fokus yang sama, yaitu perbukitan dan juga gunung kelir(tapi aku ga bisa liat gunung kelirnya). Sejauh mata memandang hanya hijau-hijau-hijau menyejukkan mata diiringi birunya langit yang disertai awan berarak..tempat yang indah untuk menenangkan diri :)
refresh,,,hemm,,,
salah satu gardu pandang

salah satu view pemandangan dari salah satu gardu pandang (yg ni diambil dari yang plg ujung)

Setelah puas memandang pemandangan waktunya untuk pulang dan menikmati perjalanan menurun menukik tajam dalam offroad tadi..huahuahua...

hiyaaah..capek tapi senang ^^

otcre dwaah,,,
tetep sehat tetep semangat beso kita akan piknik lagiiii,,,,

hahahahaha

:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar