Senin, Mei 11, 2009

Journey to the Semarang

Libur dua hari waktunya jalan jalan lagi..cihui yihaaa…

Everyday is holiday buat aku..hehee…

Kali ini keluargaku ngajak jalan ke Semarang..wahaa…emg siy cuman deket dan dah pernah juga, tapi kebersamaannya itu loh, halah ngeles,heee..asal muasalnya karena aku sorang anak pesantren (pengangguran santai tapi keren) yang ga punya duit jalan2 jauh keluar kota..heee

Pertama kita menuju ke kampoeng kopi banaran yang dah terkenal itu looh…perjalanan yang haruse ngga nyampe 2 jam itu ternyata harus menempuh waktu 3,5 jam, halah…itu dikarenakan (sekali lagi pengalaman membuktikan) jalanan macet karena hari libur nasional dan juga jalanan di daerah muntilan yang menuju borobudur ditutup coz pak presiden menghadiri acara waisak di sono..wudu wudu, kayaknya banyak juga pengunjung yang lupa or ga tau ni hari raya waisak mo ke borobudur terpaksa batal..wo-o-o..

Sampai di kampoeng banaran yang letaknya di daerah Bawen (kalo dari arah jalan Magelang-Semarang belok kanan setelah terminak Bawen tus jalan lurus aja tar dah ada plang namanya, kira2 1,5 km setelahnya nyampai deh di sana (sebelah kanan jalan). Ini adalah kampoeng kopi yang ada fasilitas outboundnya. Kalo Cuma mo menikmati kopinya aja bias datang ke warung kopinya di jalan magelang-jogja di pinggir jalan setengah jam sebelum nyampe ni tempat (lebih sepi tempetnya kalo yg di Bawen ramenya maaak pe ga dapet tempat, pa krn libur ya..hee). Dan lagi-lagi dikarenakan hari libur semua fasilitas ramee bgt. Mulai dari Cuma mo minum kopi aja, arena flying fox, ATV, dan kereta wisata musti antri pe 2 jam-an..oh nooo..ga anak2 ga dewasa, sama aja..weleh weleh, laris manis tanjung kimpul…pesan moral hari ini: jangan pergi ke tempat wisata pada hari libur raya nasional, dah jalanan macet pe tempet wisata ga bias menikmati fasilitas di sana dengan tenang, wkwkwk,,

Depan kampoeng Koepi Banaran


Akirnya kita melanjutkan perjalanan ke Semarang. Ngga lupa beli serabi dan krupuk tela dulu di sana. Dengan uang 6rb rupiah, kita bisa beli serabi 10 biji plus kuahnya, kalo mo digenapin jadi 10rb kita dapet dua kantong plastik kerupuk tela yang lebarnya lebih gedhe dari piring..hehe,,

Mpe di Semarang keliling kota. Senengnya di sini dah jalanannya luas ga pake acara macetlagi kayak di jogja (terutama kawasan jalan urip sumoharjo dan malioboro). Jadi leluasa nyetirnya,,hahaha, tapi karena bukan penduduk sini ya malah jadi bingung mo belok mana lewat mana pa saking luas jalannya (katrok bener, hee). Ada juga jalan simpang siur kaya di Bali tapi lebih rame Bali jauuh ( ya iyalah).


Setelah muterin simpang lima langsung lanjut ke tugu muda, then masuk ke Lawang Sewu. Dan lagi2 bukan our lucky day ya apa lucky day today ga tau yang pasti di sana lagi ada pesta rakyat dari tanggal 6 mpe 10 mei. Jadi kita ga dapet suasana mistis di sana. Kami malah disuguhi acara band-band-an sore itu, halah, hahaha.. setelah baca majalah dinding yang terdiri dari tempelan guntingan koran ternyata semua “penunggu”lawangsewu sedang disuruh pindah tempat dulu dari sana selama pameran oleh mbah bedjo apa mbah siapa kemaren dan tentu saja dengan acara tawar menawar yang alot, tau ndiri kan sbeerapa banyak jumlah mereka di sana..wow.. ruang-ruang yang (mungkin) biasanya kosong dan seran jadi ruameee banget dan diisi displai-displai orang yang ngadain pameran, ada tempet batik,iklan wisata waterboom baru, jualan ukiran kerajinan dll, sampe iklan lomba semacam idola cilik, hehehe...

Lawang sewu


Yang pasti kita masuk ruang lorong bawah tanah yang terkenal itu yang pernah di pake di acara dunia laen. Itu aja mpe antri looh,,,daaan gelap abis tempetnya so kita di bawain senter. Menurut mbaknya yang jadi pemandu 80% ruang bawah tanah adalah ruang penyiksaan dengan bentuk pondasi bawah tanah yang dikotak2 kecil setinggi 1 meter untuk menyangga bangunan. Tujuan awalnya emang pondasi bangunan untuk menopang gedung yang segedhe gaban itu, tapi pada pelaksanaannya dijadikan ruang penyiksaan untuk pribumi. Benere pengen moto mumpung gada yang “jaga” sehingga gada gambar2 aneh, tapi, haduh tempat dan situasi yang tidak memungkinkan karena penuh sesaknya barengan kita touring dibatalkanlah acara potret memotret,,walah..lagian seluruh jalan lorong bawah tanah banjir air setinggi mata kaki (bahkan ada yang hampir menyentuh lutut)..ckckck..

Yak itu tadi adalah penjara jongkok, dengan luas tiap kotak penjara 2x2 meter dan tinggi 1 meter dan diisi 6 orang pribumi yang didalamnya kemudian ditutup dengan terali baja dan dituang air setinggi leher. Kebayang ga siy betapa berat perjuangan mereka dan setengah mati menahan siksaan seperti itu sampe ajal menjemput. Bahkan jadi mayatpun mereka masi belum berakir masa penyiksaan. yang sudah tak bernyawa pun hanya diangkat dan ditaruh di atas pasir di dekat penjara itu dan nantinya dibuang di sungai. Bayangkan dulu ruangan penjara itu, kemudian tambah dengan suasana bayangan bawah tanah yang tidak ada ventilasi dan lampu. Udah gelap, gada ventilasi, pengap, udara dikit, disiksa, aaahhh,,,,kita harus menghormati para pahlawan tanpa nama dan tanpa tanda jasa seperti mereka,,,(hormat graak..tet tereeet...sediih bgt).

Jelajah bawah tanah belum berakir. Ada satu bentuk lagi penjara siksaan, yaitu penjara berdiri. Jadi ada ruang penjara yang dibuat ukuran 1mx1m (asalnya dari dinding yang disekat2) dengan tinggi 2 meter dan para pribumi yang dipenjara dimasukkan dalam ruang itu, tiap ruang penjara ukuran tersebut diisi lima orang pribumi dan ditutup dengan pintu terali besi..woooaah..jahat banget,,,speechless.

Setelah itu kita memasuki lorong bawah tanah yang berventilasi yang terdapat beberapa pintu baja bulat yang dijadikan pintu rahasia tempat membuang mayat-mayat para pribumi yang disiksa tadi. Kalau dari luar akan terlihat sperti tempat sampah yang ditutup besi, jadi banyak yang ga pada mengira, padahal...hiiiyy...betapa kejamnya para penjajah itu,,hix..

Kalau belajar dari sejarah seharusnya kita banyak bersyukur dapat menikmati kehidupan kemerdekaan seperti sekarang. Kita dapat hidup bebas, makan enak, jalan2, nongkrong, berlibur dll. Kita bisa melihat betapa berat penderitaan mereka, betapa besar perjuangan mereka untuk meraih kemerdekaan bangsa kita ini. Mari kita tumbuhkan jiwa nasionalisme dan menghormati para pahlawan kita, mulai dari yang bernama sampai yang tidak disebut namanya seperti mereka tadi yang disiksa. Jangan sia-siakan perjuangan mereka dulu..MERDEKA!!!


lawangsewu dipake pameran, rame, lupa ga potret panggung band2an hee


Dah direnov katanya
jadi inget gedung pusat UGM..hehe

mending ke museum kereta Ambarawa buat liat lebih banyak kereta

Selesai mengelilingi lawang sewu kita lanjut ke kawasan Gedung lama, kita ke klenteng Sam Poo Kong, klenteng yang guedhe bener ni. Kita bisa poto2 bahkan bisa minta didoakan ato ngeramal nasip di sini. Tetapi karena akir2 ni aku lagi takut sama yang namanya ramalan, aku emmoh buat diramal, takut ngeliat hal-hal buruk, ya nasip, kerjaan, jodoh,,,aaaah...biar ALLAH yang mngatur..heee,,,amien ^^

Setelah capek keliling one day tour, kita menghabiskan sore mpe menjelang malam di kawasan Gombel, di deket tugu panorama, restaurant gombel tepatnya. Menikmati Semarang dari ketinggian, bukan yang pertama kali si tapi kok aku teteup seneng ya menikmati lampu2 kota dan kendaraan yang kelap kelip dalam suasana diam..^_^..so sweet gitu, halah, hee...pokoknya soi geboy, kalo ke Semarang aku pasti ga pernah melewatkan tempat ini..heee...


Ni di depan panorama gombel

maaf bukan kamera profesional..heee

Tus pulang deh setelah merasa kedinginan,,hihihi,,,karena laper di magelang kita makan di rumah makan ayam goreng mbok sabar, nyam nyam, tapi bebek gorengnya abis..yaaa...next time deh jalan2 lagi..
Kita kan harus memanfaatkan dan menggunakan waktu dengan baik di masa kemerdekaan ini..MERDEKA!!!... cihui,,, :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar